Senin, 02 Februari 2015

FIVB Gelar Seminar Physical Conditioning di Sentul Pembukaan Physical Conditioning di Sentul, Bogor, Jabar

JAKARTA -  Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) menggelar seminar Physical Conditioning di Padepokan Voli, Sentul, Bogor, Jabar, 17-21 September ini. Kegiatan ini diikuti 21 pelatih, 20 di antaranya asal Indonesia, dan seorang lagi dari Maladewa.

Pelatih-pelatih yang mengikuti kegiatan ini datang dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, hadir pula para pelatih tim nasional Indonesia, baik putra dan putri, seperti M. Anshori dan Ibarsyah Djanu.

Mereka  mendapat bimbingan dari instruktur FIVB, Albertus Johannes Rudolf Krijnsen.
“Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga kondisi fisik atlet. Pelatih harus mengetahui dan menguasai hal ini sehingga atlet dan tim yang dipegangnya bisa meningkat kualitasnya,” kata Krijnsen.

Pelatih asal Belanda ini berharap setelah mengikuti seminar tersebut, para pelatih dapat menerapkannya pada tim yang mereka latih.

“Seminar ini menambah pengetahuan akan dunia voli. Tentu saja kami sangat senang dengan adanya seminar ini. Saya berharap mendapat banyak ilmu dari seminar ini, apalagi instrukturnya dari FIVB langsung,” kata pelatih tim voli putri, M Anshori.

Pelatih timnas putra Ibarsjah Djanu mengaku senang dengan ilmu baru yang didapatnya. “Voli selalu berkembang, dan FIVB pasti mau berbagi perkembangan itu. Ini sangat penting,” katanya.(uti)

60 Pelatih Mengikuti Kursus Pelatih Nasional Sertifikasi B unnamed

BOGOR – Sebanyak 60 pelatih dari 18 Provinsi di Indonesia mengikuti Kursus Pelatih Voli Nasional Sertifikasi B, yang diselenggarakan pada 24 September hingga 1 Oktober, di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Bambang Suedi, Wakil Ketua Umum PP PBVSI yang membuka acara tersebut, dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini diadakan untuk memberikan peningkatan teknik dan taktik kepelatihan yang selalu berinovasi dan mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. “Ini merupakan salah satu sarana yang penting untuk menunjang pembinaan prestasi,” ujar Bambang pada sambutannya.

Selain itu, tambah Bambang lagi, untuk terjaminnya kesinambungan kepelatihan menuju ke tingkat yang lebih tinggi, “dari sekarang kita harus mempersiapkan diri ke arah jenjang internasional.”

“Karena itu, para peserta setelah mendapatkan dan memiliki ilmu kepelatihan tingkat B, berkesempatan melanjutkan dan mengikuti kepelatihan FIVB level 1. Untuk itu kemampuan berbahasa Inggris sangatlah diperlukan,” kata Bambang.

Sementara itu, Ketua Panitia Yamin Nuriman mengatakan pada pelaksanaan kursus ini banyak materi yang disampaikan dengan bahasa Inggris. “Oleh sebab itu, peserta diminta juga latihan berbahasa Inggris,” tutur Yamin yang juga Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBVSI.

Menurut Yamin, pelaksanaan tahun ini merupakan pelaksanaan yang paling banyak diikuti pelatih. Hal itu dilihat dari provinsi yang mengikuti kursus dari provinsi yang ada di Indonesia lebih dari 50 persen provinsi.

Provinsi yang paling banyak mengirimkan peserta adalah Papua dengan 10 orang pelatih.(uti)

23 Wasit Lulus Up-Grading Wasit Nasional Sertifikasi B marbun

BOGOR – Sebanyak 23 peserta Up-grading Wasit Bola Voli Tingkat Nasional Sertifikasi B, yang berlangsung di Padepokan Voli Indonesia Sentul, Bogor, Jawa Barat, 3-9 Oktober dinyatakan lulus seluruhnya.

Wakil Ketua Umum PP PBVSI, Bambang Suedi menyambut gembira dengan lulusnya para wasit nasional yang mengikuti up-grading ini. “Saya mohon agar para peserta tidak berpuas diri dalam menyandang predikat wasit nasional B ini,” kata Bambang yang membacakan sambutan penutupan dari Ketua Umum PP PBVSI, Imam Sudjarwo.

Akan tetapi, lanjutnya, diharapkan para peserta mampu meningkat ke jenjang yang lebih tinggi yakni International Referee Candidat Course. “Karena untuk mengikuti kegiatan yang lebih tinggi harus juga menguasai bahasa Inggris dengan baik, dan harus memenuhi kriteria-kriteria yang terdaftar dalam sistem yang diberlakukan Federasi Voli Internasional,” tambah Bambang.

Up-grading yang diikuti 11 daerah ini meliputi teori dan praktek. Standar penilaian teori, praktek dan evaluasi keseharian. “Semuanya bisa berjalan dengan baik,” ujar Ketua Panitia Rudy Dwiprana.

Acara yang seharusnya berlangsung hingga 10 Oktober dimajukan sehari lebih cepat, yakni Kamis (9/10/2014). “Karena semua lancar jadi bisa dipercepat,” ujar Rudy lagi.(uti)

22 Wasit Voli Ikuti Upgrading 

Citeureup-20141004-00099

BOGOR – Sebanyak 22 orang mengikuti upgrading wasit bola voli tingkat nasional sertifikasi B di Padepokan Voli, Sentul, Bogor, 3-10 Oktober. Acara ini dibuka pada Sabtu (4/102014) oleh Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Yudi Sushariyanto.

Ke-22 wasit tersebut datang dari 11 provinsi. Sulawesi Utara menjadi wilayah yang paling banyak mengirim wasitnya (7 orang). Sekjen PP PBVSI Yudi mengajak para peserta mengikuti semua rangkaian acara dengan sungguh-sungguh. “Permainan voli selalu berkembang, dan wasit harus mengikutinya,” katanya.

Materi yang diberikan selama acara antara lain, pengenalan organisasi PBVSI, Konfederasi Voli Asia (AVC), dan Federasi Bola Voli Internasional (FIVB-). Materi lainnya adalah peraturan permainan dan perkembangan keterampilan teknik bola voli.

Seluruh wasit juga akan melakukan praktik perwasitan. Materi-materi tersebut diberikan antara lain oleh mantan wasit internasional Rudy Dwiprana dan wasit internasional Raditia Darwis, Purnama S Yamil, Yamin Nuriman, Taher Ali, dan Boy Agus Djunaedi.(nad)

FIVB Gelar Kursus Pelatih Level 1 di Sentul level 1

BOGOR – Federasi Bola Voli Internasional (FIVB-) menggelar kursus pelatih level 1 di Padepokan Voli, Sentul, Bogor, Jawa Barat, 15-26 Oktober ini.

Sebanyak 22 pelatih dari tiga negara mengikuti kursus tersebut. Indonesia menjadi negara yang paling banyak mengirim pelatihnya, dengan 18 orang. Tiga lainnya dari Malaysia dan seorang lagi dari Maladewa.

Kursus ini diberikan oleh instruktur dari FIVB, yaktu Jivko Jetchev (Bulgaria) dan Gordon Mayforth (AS). Mayforth tentu tidak asing lagi bagi publik voli Indonesia, karena dalam dua tahun terakhir dia melatih tim Jakarta BNI 46 di Proliga.

“Kami akan memberi berbagai materi yang aktual. Materi berupa teori dan praktik. Para pelatih harus mengikuti penuh acara ini, tidak boleh terputus,” ujar Jetchev.

Para pelatih Indonesia yang mengikuti kursus ini antara lain, Alex Bonapea dan mantan pemain tim nasional, Joni Sugiatno.
“Kursus ini sangat penting karena ilmu kepelatihan akan terus berkembang. Saya harus mengikuti ini, sehingga saya mendapat ilmu baru,” ujar Alex, pelatih yang asal Bandung yang pernah membawa Bandung Art Deco menjuarai Proliga.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Imam Sudjarwo berharap, para pelatih yang mengikuti acara ini dapat menerapkan ilmunya demi perkembangan voli Indonesia. Acara ini mendapat dukungan dari Hotel Santika Bogor dan BNI 46.(nad)

Popsivo Kembali Bangkit 

popsivo pln

BANDUNG – Juara bertahan tim putri Jakarta Popsivo PGN sukses membekuk Jakarta Elektric PLN dengan skor telak 3-0 (25-28,25-18,25-19) pada laga lanjutan Seri Pertama Putaran Final Four di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Minggu (2/3). Dengan kemenangan ini, Popsivo berhasil mendapatkan 3 poin penuh.

Pelatih Popsivo Muhammad Ansori mensyukuri kemenangan yang diperoleh timnya. Pasalnya, pada dua laga final four seri pertama ini, Rita Kurniati dan kawan-kawan belum berhasil memperoleh kemenangan. Hal itu tentu menyulitkan Popsivo untuk dapat meneruskan gelar sebagai juara bertahan di kompetisi liga bola voli tertinggi tanah air ini.

“Alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan ini. Tadi anak-anak bisa bermain lepas dibandingkan sebelumnya. Kami masih ada tiga pertandingan lagi di Seri Jogjakarta pekan depan. 90 persen masih ada kesempatan untuk menuju laga final,” ujar mantan pelatih Tim Nasional Voli Putri SEA Games 2013 lalu.

Hal itu dibenarkan oleh salah satu pemain Popsivo, Jutarat Montripila. Ya, pemain asal Thailand itu mengatakan bahwa teman-temannya bermain lebih relaks dibandigkan biasanya. “Kalau receive bagus, tim juga akan bagus,” katanya.

Sementara itu, Asisten Pelatih Jakarta Electric PLN Markoji mengatakan kekalahan timnya dikarenakan anak-anak asuhnya terlalu nervous menghadapi Popsivo. “Mereka (Popsivo, red) sudah tau kelemahan kami. Rita (Setter Popsivo, red) bermain bagus dan tahu permainan. Sedangkan pemain kami terlihat tegang,” katanya.

Putri Pertamina Juara Proliga 2014 _MG_9078

JAKARTA – Putri Jakarta Pertamina Energi berhasil mengalahkan Manokwari Valeria Papua Barat dengan skor telak 3-0 (25-11, 25-14, 25-22) pada laga final BSI Proliga 2014 di Istora Senayan, Sabtu (15/3). Kemenangan ini menghantarkan Pertamina menjadi juara baru liga bola voli tertinggi di tanah air ini.

Pelatih Pertamina Octavian mengaku kaget bahwa timnya dapat dengan mudah menumbangkan Valeria. Pasalnya, disepanjang musim ini baru Valeria yang pernah menakhlukan Pertamina pada seri Bandung Putaran Final Four awal Maret lalu. Kemenangan Pertamina ini berjalan sesuai dengan strategi yang sudah dipersiapkan olehnya untuk mematikan Aprilia Manganang yang menjadi motor di tim Valeria.

Pelatih yang akrab disapa Ook itu pun memuji penampilan anak-anak asuhnya yang bermain dengan sempurna dari segala lini baik dari serve, blok, maupun receive. Hal inilah yang membuat Valeria cukup kesulitan untuk menembus pertahanan Pertamina.

“Serve kami luar biasa, jadi Valeria tidak berkembang dan menjadi putus asa. Saya pikir pertandingan ini akan ramai, karena mereka akan bermain lepas. Namun ternyata, anak-anak bisa bermain lebih lepas,” terang Octavian seusai pertandingan.

Sementara itu, Pelatih Valeria Eko Waluyo menerangkan kekalahan timnya dikarenakan mental bertanding anak-anak asuhnya. Maklum, dari seluruh amunisi Valeria, hanya Gunarti ‘Ibun’ Indahyani yang pernah mencicipi laga final. Hal ini membuat April dan kawan-kawan nervous menghadapi laga final.

“Ini yang saya takutkan (mental bertanding), pas masuk saya pegang tangan anak-anak dingin. Aura final di Istora memang berbeda, harus siap dari awal. Tapi kenyataannya ga siap. Kami bermain tidak tenang sehingga banyak receive yang miss. Pemain Pertamina memang jauh lebih senior dibanding anak-anak,” ujarnya.

Sementara itu, Juara bertahan musim lalu Jakarta Popsivo PGN berhasil menempati peringkat ketiga setelah mengalahkan Jakarta Electric PLN dengan skor 3-0 (25-19,25-23,25-22). (tha)